3 Juta Rumah: Transformasi Nyata Menuju Hunian Layak, Ekonomi Tumbuh, dan Masa Depan yang Lebih Baik

Jumat 15-08-2025,11:56 WIB
Reporter : Rifaa Ayuni
Editor : Rifaa Ayuni

KALSEL.DISWAY.ID - Program 3 Juta Rumah merupakan solusi nasional untuk backlog perumahan yang memungkinkan akses hunian layak secara merata—satu juta rumah dibangun di kota, satu juta di desa, dan satu juta di pesisir. Program ini diyakini mampu membuka jutaan lapangan kerja lokal serta menggerakkan ekonomi melalui efek berganda di sektor properti dan industri pendukung. Dengan pendanaan yang kuat dari investor asing (sekitar USD 5 miliar) dan dukungan dalam negeri (Rp 130 triliun dari BPI Danantara), serta berbagai skema pembiayaan, pemerintah optimis mewujudkan program ini meski menghadapi tantangan lahan dan regulasi. Sinergi lintas stakeholder menjadi kunci keberhasilan.

1. Program prioritas nasional

Inisiatif ambisius ini hadir sebagai solusi nyata terhadap kekurangan perumahan di Indonesia, menggandeng pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta untuk menyediakan 3 juta rumah per tahun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat miskin. 

2.  2. Wilayah cakupan yang inklusif

Program ini meliputi pembangunan:

·       1 juta unit di perkotaan (rumah vertikal/apartemen),

·       1 juta di pedesaan (rumah tapak dengan kearifan lokal), dan

·       1 juta di wilayah pesisir (rekonstruksi berkelanjutan dengan mitigasi bencana). 

3.  3. D ampak ekonomi signifikan

·      Diperkirakan menciptakan 5–6 juta lapangan kerja baru, terutama sektor padat karya di desa dan kota. 

·   Mendorong perputaran ekonomi hingga ratusan triliun—melibatkan ratusan sektor dari semen hingga UMKM—yang berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional lebih dari 1 persen. 

4.  4. Pendanaan dan investasi kuat

Pemerintah telah mengamankan investasi asing mencapai sekitar USD 5 miliar (±Rp 81,3 triliun) dari lembaga seperti World Bank, ADB, AIB, IsDB, dan GIZ. Disamping itu, BPI Danantara mendukung dengan dana Rp 130 triliun melalui skema KUR Perumahan khusus untuk MBR. 

5.  5. Tantangan dan solusi strategis

·      Tantangan utama mencakup keterbatasan lahan, regulasi yang kompleks dan risiko pada birokrasi serta kualitas bangunan. 

·    Namun, pemerintah menyiapkan strategi proaktif: penggunaan lahan aset BUMN/KPK, skema subsidi seperti FLPP, Tapera, insentif tenors KPR lebih panjang, serta sinergi antar kementerian dan pemangku kepentingan. 

Baca versi lengkapnya di Liputan Khusus bisik disway edisi: https://disway.id/read/891841/3-juta-rumah-harapan-baru-indonesia#goog_rewarded

Kategori :