Pisang Goreng vs Pisang Rebus: Mana yang Lebih Sehat? Ini Penjelasan Ahli Gizi

--siraplimau.com
KALSEL.DISWAY.ID - Pisang menjadi salah satu buah paling populer di Indonesia. Rasanya manis, mudah ditemukan, dan bisa diolah menjadi berbagai kudapan lezat. Namun, pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: lebih sehat mana antara Pisang goreng dan Pisang rebus?
Ternyata, cara pengolahan Pisang sangat memengaruhi nilai gizinya. Meski sama-sama berasal dari buah yang sama, kandungan kalori dan manfaatnya bisa berbeda jauh.
Pisang Rebus: Rendah Kalori dan Tetap Kaya Nutrisi
Ahli gizi menyebut, Pisang rebus cenderung lebih sehat dibanding Pisang goreng. Proses merebus tidak membutuhkan tambahan minyak atau lemak, sehingga kalori yang dihasilkan lebih rendah.
“Pisang rebus mempertahankan sebagian besar vitamin dan mineral alaminya tanpa tambahan lemak trans dari minyak goreng,” jelas dr. Rita Ramayulis, M.Gizi, SpGK, seorang pakar gizi klinis.
Satu buah Pisang rebus berukuran sedang mengandung sekitar 90–100 kalori, tergantung jenisnya. Selain itu, Pisang rebus juga mengandung:
-
Kalium: membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
-
Serat pangan: baik untuk pencernaan dan membantu menahan rasa lapar lebih lama.
-
Vitamin B6 dan C: berperan dalam metabolisme energi dan daya tahan tubuh.
Manfaat Pisang rebus:
-
Cocok untuk diet rendah lemak.
-
Membantu mengontrol kadar gula darah bila dikonsumsi tanpa tambahan gula.
-
Menjadi sumber energi cepat yang ringan untuk tubuh.
Kekurangan dari Pisang Rebus ini adalah :
Teksturnya mungkin terasa kurang menarik bagi sebagian orang. Jika direbus terlalu lama, sebagian kandungan vitamin C bisa berkurang.
Pisang Goreng: Lezat tapi Tinggi Kalori
Tak bisa dipungkiri, aroma dan rasa Pisang goreng yang renyah dan manis memang menggoda. Namun dari sisi gizi, Pisang goreng kurang direkomendasikan untuk dikonsumsi terlalu sering.
Satu buah Pisang goreng bisa mengandung 200–300 kalori, bahkan lebih, tergantung pada cara penggorengannya dan tambahan bahan seperti tepung, gula, atau keju.
“Minyak goreng, terutama jika digunakan berulang kali, bisa menghasilkan lemak trans yang berdampak buruk bagi jantung dan pembuluh darah,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, dokter dan edukator kesehatan.
Kelebihan Pisang goreng:
-
Memberikan energi cepat karena kandungan karbohidrat dan lemaknya tinggi.
-
Mudah ditemukan dan disukai banyak orang.
Kekurangan dari Pisang Goreng ini adalah :
-
Tinggi lemak dan kalori, bisa memicu kenaikan berat badan.
-
Bila digoreng dengan minyak jelantah, dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
-
Tepung dan gula tambahan bisa meningkatkan kadar gula darah.
Dari Penjelasan tersebut diatas, pilihlah sesuai dengan kebutuhan. Jika tujuannya adalah menjaga pola makan sehat dan berat badan ideal, pisang rebus jelas menjadi pilihan lebih baik. Namun, pisang goreng masih bisa dinikmati sesekali, asal tidak berlebihan dan menggunakan minyak bersih dengan teknik penggorengan sehat (misalnya dengan air fryer atau minyak zaitun).
“Kuncinya bukan hanya pada jenis makanan, tapi juga pada frekuensi dan porsinya,” tambah dr. Rita.
Tips Sehat Menikmati Pisang
-
Pilih pisang matang alami, bukan yang digoreng dengan banyak gula atau tepung.
-
Hindari menambahkan topping tinggi kalori seperti cokelat leleh atau keju berlebihan.
-
Konsumsi pisang rebus sebagai camilan sehat di pagi atau sore hari.
Sumber: