KALSEL.DISWAY.ID, Jakarta – Fakta mencengangkan kembali terungkap! Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeberkan data mengejutkan terkait perilaku masyarakat Indonesia yang makin terjerumus ke dalam jurang judi online (judol).
Dalam laporan terbarunya, PPATK menyebutkan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah justru menjadi korban terbesar dari kecanduan judol. Mereka menghabiskan sebagian besar gaji mereka—yang sebenarnya pas-pasan—demi mengejar ilusi kemenangan di dunia digital. Gaji Sejuta, Tapi 72% Buat Judol?! Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkap bahwa per akhir 2024, kelompok masyarakat dengan pendapatan Rp1 juta ke bawah mengalokasikan hingga 72,95% dari penghasilan mereka untuk bermain judi online! “Yang paling banyak habiskan uang untuk judol justru masyarakat yang penghasilannya paling rendah,” tegas Ivan dalam konferensi pers di Kantor PPATK, Rabu (6/8). Fakta Ironis: Makin Kaya, Makin Kecil Porsi Buat Judi Tren yang ditemukan PPATK menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin kecil persentase uang yang mereka habiskan untuk judol. Berikut data lengkapnya:Miris! Warga Bergaji Rendah Habiskan Hingga 73% Penghasilan untuk Judi Online, Jutaan Terjebak Pinjol
Jumat 08-08-2025,08:17 WIB
Editor : Rifaa Ayuni
Kategori :