KALSEL.DISWAY.ID - Dalam upaya melindungi hasil pertanian dari serangan hama tikus, Balai Pengendalian dan Pengawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan mengeluarkan imbauan untuk tidak menggunakan ular sebagai metode pembasmian hama di area pertanian.
Kepala BPTPH Kalsel, Lestari Fatria Wahyuni, menegaskan bahwa melepaskan ular ke lahan pertanian membawa risiko yang dapat membahayakan keselamatan manusia. Lestari menjelaskan bahwa pergerakan ular sulit dikontrol, sehingga dapat menimbulkan ancaman bagi petani dan masyarakat sekitar. Sebagai solusi alternatif, ia merekomendasikan penggunaan Rumah Burung Hantu (Rubuha) yang terbukti lebih efektif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Burung hantu, sebagai predator alami tikus, dapat memangsa sejumlah besar tikus setiap malam, sehingga populasi hama dapat ditekan tanpa merusak ekosistem. “Cara ini tidak direkomendasikan karena pergerakan ular sulit diawasi, sehingga berpotensi membahayakan petani maupun masyarakat sekitar,” ujar Lestari di Banjarbaru, Selasa (9/9/2025). Dengan penempatan rubuha di sekitar lahan pertanian, burung hantu cenderung menetap dan membantu pengendalian hama secara lebih terfokus. Lestari mendorong petani untuk membangun rubuha secara berkelompok atau gotong royong, sehingga cakupan pengendalian hama dapat lebih luas dan biaya pembuatan menjadi lebih efisien. “Jika rubuha dibangun secara kolektif, maka satu kawasan persawahan bisa dilindungi secara menyeluruh dan hasilnya akan lebih maksimal,” tambahnya. Selain itu, BPTPH Kalsel juga mengimbau petani untuk menerapkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang menggabungkan pengendalian hayati, kultur teknis, dan monitoring rutin terhadap populasi hama. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi ancaman serangan tikus sejak dini tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kerugian hasil panen akibat hama tikus, yang sering kali menyebabkan penurunan produksi padi secara signifikan, dapat diminimalisir. Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk mendukung petani melalui pendampingan teknis, penyediaan bibit unggul, dan edukasi terkait pengendalian hama yang ramah lingkungan. “Tujuannya agar ketahanan pangan daerah tetap terjaga dan produktivitas pertanian tidak terganggu,” tutup Lestari.Pencegahan Hama Tikus, BPTPH Kalsel Sarankan Rumah Burung Hantu Sebagai Solusi Ramah Lingkungan
Rabu 10-09-2025,09:07 WIB
Editor : Rifaa Ayuni
Kategori :